KONSEP
DASAR KELUARGA
Ada
sebuah soundtrack dari film pada waktu saya masih kecil yang berhubungan dengan
keluarga. Dari film tersebut kita dapat mengambil banyak hikmah dan pelajaran
untuk kita. “Harta yang paling berharga
adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling
bermakna adalah keluarga. Mutiara tiada tara
adalah keluarga….”
A.
Pengertian
keluarga
·
Ki Hajar Dewantara : Keluarga merupakan kumpulan
beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa
berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya.
·
Sigmund Freud : Keluarga terbentuk karena adanya
perkawinan pria dan wanita keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan
seksual sehingga landasan itu adalah kehidupan seksual suami isteri.
·
Obgburn : Keluarga merupakan persekutuan antara
suami isteri dengan atau tanpa anak atau seorang laki-laki atau perempuan yang
telah sendirian dengan anak-anaknya.
·
Siti Meichati : Keluarga merupakan ikatan
kelompok sosial yang terkecil.
·
Siti Partini : Keluarga merupakan sekelompok
manusia yang terdiri atas suami, isteri, anak-anak bila ada yang terkait atau
didahului dengan perkawinan.
·
Keluarga adalah Suatu ikatan persekutuan hidup
atas dasar perkawinan antara dua orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup
bersama atau seorang laki-laki atau perempuan yang sudah sendirian dengan
anak-anak baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga.
B.
Unsur-unsur
dan Faktor Pembentuk keluarga
1.
Unsur-unsur
Keluarga :
·
Keluarga merupakan perserikatan hidup antara
manusia yang paling dasar dan kecil.
·
Perserikatan itu paling sedikit dari dua orang
dewasa yang berlainan jenis kelamin.
·
Perserikatan itu berdasar atas ikatan darah,
perkawinan dan adopsi.
·
Ada
kalanya keluarga hanya terdiri dari seorang laki-laki saja atau seorang
perempuan saja dengan atau tanpa anak.
2.
Faktor
Pembentuk keluarga :
·
Untuk memenuhi kebutuhan biologis atau kebutuhan
seks
·
Untuk memenuhi kebutuhan sosial, status,
penghargaan dsb
·
Untuk pembagian tugas misalnya : mendidik anak,
mencari nafkah dsb
·
Demi hari tua kelak, yaitu pemeliharaan di hari
tua.
C.
Fungsi
keluarga
Merupakan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan didalam keluarga tersebut.
1.
Fungsi Biologis
·
Keluarga merupakan wadah yang sah baik ditinjau
dari segi agama dan masyarakat dalam hal pengaturan dan pemuasan keinginan
seksual.
·
Keluarga merupakan lembaga pokok yang
mengorganisasi dan mengatur pemuasan keinginan-keinginan.
·
Untuk melangsungkan kehidupan suatu bangsa, maka
setiap masyarakat mempercayakan kepada keluarga. Dalam hal penghasilan anggota
baru, sebagai penerus bagi kehidupan manusia.
2.
Fungsi Perlindungan dan Pemeliharaan
·
Perlindungan dan Pemeliharaan keluarga terhadap
anggota-anggotanya meliputi kebutuhan jasmani dan rohani.
o
Jasmani :
Pangan, Sandang, Papan.
o
Rohani :
Kasih sayang, Keamanan, Pendidikan.
3.
Fungsi Sosialisasi
·
Proses sosialisasi adalah proses belajar yaitu proses akomodasi dimana individu
menahan, mengubah impuls-impuls dalam dirinya dan mengambil kebudayaan
masyarakat.
·
Dalam proses sosialisasi, individu mempelajari
kebiasaan, sikap, ide-ide pola nilai dan tingkah laku dalam masyarakat dimana
ia hidup.
·
Semua sikap dan kecakapan yang dipelajari dalam
proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkan sesuai dengan sebagai suatu
kesatuan sistem dalam diri pribadi.
4.
Fungsi Afeksi dan Rekreasi
·
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan
kebutuhan yang fundamental akan kasih sayang dan ini dapat dipenuhi oleh
keluarga.
·
Keluarga merupakan medan rekreasi bagi anggotanya.
5.
Fungsi Ekonomi
·
Keluarga berusaha keras menyelenggarakan kebutuhan pokok untuk mereka
hidup.
·
Pada dahulu keluarga merupakan unit produksi
ekonomis.
·
Pada saat sekarang orang tua sebagai penghasil
dan anak sebagai konsumen ekonomi.
6.
Fungsi Status Sosial
·
Dahulu status sosial diturunkan secara otomatis
namun sekarang sudah hampir hilang.
·
Status individu juga dapat berubah pula melalui
pernikahan dan usaha-usaha individu.
7.
Fungsi Agama
·
Keluarga diwajibkan untuk menjalani serta
mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
D.
Bentuk
– Bentuk Keluarga
1.
Menurut
Golden Berg (1980)
1)
Keluarga Inti (Nuclear Family)
Yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak kandung.
2)
Keluarga Besar (Extended Family)
Merupakan
gabungan antara keluarga inti dan saudara-saudara lainnya.
3)
Keluarga Campuran (Blended Family)
Yang
terdiri dari suami, istri, anak-anak kandung serta anak-anak tiri.
4)
Keluarga Menurut Hukum Umum (Common Law Family)
Keluarga
yang terdiri dari pria dan wanita yang tidak terikat dalam perkawinan sah serta
anak-anak mereka tinggal bersama.
5)
Keluarga Orang Tua Tunggal (Single Parent Family)
Keluarga
yang terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena bercerai, berpisah,
ditinggal meninggal atau mungkin tidak pernah menikah, serta anak-anak mereka
tinggal bersama.
6)
Keluarga Hidup Bersama (Commune Family)
Keluarga
yang terdiri dari pria, wanita, anak-anak yang tinggal bersama, berbagi hak,
dan tanggung jawab serta memiliki kekayaan bersama.
7)
Keluarga Serial (Serial Family)
Keluarga
yang terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah dan mungkin telah punya
anak, tetapi kemudian bercerai dan masing-masing menikah lagi serta memiliki
anak-anak dengan pasangan masing-masing, tetapi semuanya menganggap sebagai
keluarga.
8)
Keluarga Gabungan atau Komposit (Composite Family)
Keluarga terdiri dari suami dengan beberapa
istri dan anak-anak nya atau istri dengan beberapa suaminya yang hidup bersama.
9)
Keluarga Tinggal Bersama (Cohabitation Family)
Pria
dan wanita yang telah hidup bersama tanpa adanya ikatan pernikahan.
2.
Menurut
Siti Partini (1977)
1)
Keluarga Kecil
Keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu dan paling banyak tiga orang anak.
2)
Keluarga Besar
Keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu dan lebih dari tiga orang anak.
3.
Menurut
BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana)
1)
Keluarga Batih
Keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak yang belum menikah.
2)
Keluarga Bukan Batih
Suatu
keluarga yang terdiri dari keluarga batih dan saudara-saudara yang lainnya.
4.
Menurut
Danuri (1976)
1)
Keluarga yang sibuk
Keluarga
yang ayah dan ibu nya sibuk bekerja bahkan anak-anaknya juga harus ikut
bekerja. Sehingga orang tua kurang memperhatikan anaknya.
2)
Keluarga yang lemah wibawa
Orang
tua yang kurang berwibawa terhadap anak-anaknya maka anak-anaknya tersebut akan
berbuat sesuka hatinya sehingga sering terjadi penyimpangan-penyimpangan dari
norma yang dimiliki orang tuanya. Dengan tidak adanya kewibawaan orang tua
terhadap anak-anaknya maka pendidikan didalam keluarga oleh orang tua tidak
dapat berlangsung dengan baik.
3)
Keluarga yang tegang
Keluarga
yang kurang akrab, kurang adanya kasih sayang, kurang peduli sehingga akan
berakibat sering mengalami ketegangan.
Keluarga
yang tidak adanya keharmonisan didalamnya. Tidak ada kesatuan pendapat, sikap
dan pandangan terhadap sesuatu yang dihadapinya.
4)
Keluarga yang pamer
Keluarga
pamer menitik beratkan pada kemajuan-kemajuan lahiriah yang berupa kemewahan,
sedang segi kerohanian kurang diperhatikan. Keluarga yang seng pamer ini
biasannya iri terhadap kekayaan orang lain dan rasa iri inilah yang
mengakibatkan keluarga jadi tidak tentram dan menjadi sumber ketegangan didalam
keluarga.
5)
Keluarga yang ideal
Keluarga
dimana memiliki suasana yang menyenangkan, mutu keluarga tinggi, sumber
penghasilan cukup, mempunyai pandangan hidup beragama yang kuat, hidup
sederhana dan adanya saling pengertian antar keluarga. Dengan demikian
cita-cita keluarga sejahtera lahir dan batin akan tercapai dalam keluarga.
5.
Menurut
Pujosuwarno (1994)
1)
Tipe keluarga bangsawan
Dalam
tipe keluarga bangsawan masih banyak
kita lihat di daerah kerajaan. Dimana keluarga ini masih memegang teguh tingkat
kebangsawanan yang dimiliki. Mereka masih merasa tidak sama dengan masyarakat
kebanyakan yang tidak memiliki title
kebangsawanan.
Tapi
akhir-akhir ini title kebangsawanan seamakin
terganti oleh title kependiddikan. Orang-orang lebih bangga memiliki
gelar kesarjanaannya.
2)
Tipe keluarga saudagar
Orientasi
keluarga saudagar merupakan bagian dari orang swasta, pengusaha, pedagang dan
pemilik perindustrian. Dalam hidupnya mereka gigih berjuang untuk mengumpulkan
harta benda sebanyak-banyaknya.
Status
ekonomi sering di jadikan pertimbangan dalam perkawinan. Mereka mengusahakan
agar perkawinan selalu terjadi antara tipe keluarga sejenisnya dengan maksud
agar kekayaannya tidak jatuh pada orang atau keluarga bukan saudagar.
3)
Tipe keluarga petani
Tipe
keluarga ini angat mengutamakan pekerjaan bertani, pekerjaan-pekerjaan yang
lain di rasa kurang sesuai dengan dirinya. Biasanya keluarga ini menghendaki
agar keturunannya sebagai petani, pendidikan dianggap kurang penting, sekolah dianggap
menghabiskan biaya saja, sedangkan hasil yang dicapainya sangat lama. Mereka
pada umumnya mementingkan rumah tinggal yang mewah dan bagus.
Walaupun
sekarang keluarga petani berkurang dan sudah banyak yang mementingkan
pendidikan bagi anak-anaknya.
4)
Tipe keluarga intelek
Tipe
keluarga ini jelas mendambakan intelektualitis atau pendidikan. Keluarga ini
menghendaki keturunannya dapat mencapai pendidikan yang setinggi-tingginya,
gelar sarjana selalu menjadi batas minimum dari tingkat pendidikan bagi
keluarganya. Mereka akan sangat kecewa apabila ada keluarganya yang gagal
memasuki perguruan tinggi atau gagal mencapai gelar sarjana.
5)
Tipe keluarga pegawai negeri
Tipe
keluarga ini sangat bahagia menjadi pegawai negeri, apapun yang dijabatnya,
baik telah berpangkat tinggi maupun rendah. Mereka merasa hidup tentram sebagai
pegawai negeri, mereka tidak harus memutar otak untuk mendapatkan nafkah untuk
hari ini esok dan nanti.
sis boleh tahu referensi tipe keluarga menurut pujosuwarno jdl buku na apa???
BalasHapus